Friday, May 6, 2011

ANCOL BLIGO DI YOGYA


sumber foto:http://www.jogjatrip.com)

Di Yogyakarta ada Ancol?...Mungkin bagi sebagian orang yang belum pernah berkunjung ke Yogyakarta akan bingung dan mentertawakannya. Dengar nama Ancol yang ada di benak kita adalah tempat wisata di Jakarta sebelah Utara yang sudah popular di hati masyarakat Indonesia. Ancol yang akan kita bicarakan di sini adalah tempat wisata di daerah perbatasan Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo dan juga Kabupaten Magelang.

Di Ancol ini terdapat intake (hulu buatan) dari selokan Mataram dan selokan Van der Wijck. Selokan Mataram dibuat pada masa pemerintahan Jepang th 1942-1945 yang membangun sebuah proyek irigasi yang dikenal dengan “Kanal Yoshiro” atau “Selokan Mataram”. Menurut sejarah, atas hasil kesepakatan Pemerintah Jepang dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Ide kreatif dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX inilah sehingga sebagian besar warga Yogyakarta tidak dikirim ke luar Pulau Jawa sebagai tenaga Romusha karena di Yogyakarta sendiri terapat proyek pembuatan saluran irigasi. Proyek irigasi ini diperuntukkan bagi pengairan sawah-sawah di daerah Yogyakarta sebelah timur, di mana manfaatnya dapat dirasakan sampai sekarang.

Sedangkan untuk daerah Yogyakarta sebelah barat ke selatan, sebagai sumber irigasi memanfaatkan aliran dari selokan Van der Wijck yang hulunya juga sama dengan selokan Mataram. Aliran air saluran irigasi diperoleh dengan cara membendung Kali Progo di Desa Bligo dan mengalirkannya ke saluran irigasi selokan Mataram yang melintasi Yogyakarta dan berakhir di Kali Opak. Begitu pula bendungan Kali Progo ini juga mengalirkan air ke Saluran Van der Wijck yang dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1914 untuk mengairi persawahan dan perkebunan di daerah Moyudan, Kabupaten Bantul yang waktu itu merupakan daerah industri perkebunan gula. Pabrik gula sekarang yang masih tersisa adalah Madukismo, merupakan pabrik gula milik Kraton Yogyakarta. Setidaknya dahulu di Kabupaten Sleman terdapat 2 pabrik gula yaitu di Cebongan dan Lapangan Sendangrejo (masyrakat menyebutnya “mBabrik” dari kata Pabrik).

Kali Progo memiliki mata air di hutan lereng Gunung Merapi yang selain mengalir ke Selokan Mataram juga mengalir ke laut selatan membatasi wilayah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo

KEISTIMEWAAN
Saat ini, Ancol Bligo menjadi obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan khususnya pada hari-hari libur. Selain melihat bendungan Selokan Mataram, pengunjung dapat menikmati suasana alam daerah bendungan yang sangat indah. Pemerintah Kabupaten Magelang menyediakan area bermain bagi anak sehingga menjadikan anak-anak lebih kerasan bermain di obyek wisata ini. Meskipun di musim kemarau di bawah bendungan cenderung mengering sehingga terlihat batu-batu vulkanik yang besar-besar. Walaupun dengan debit air yang kecil sungai Progo masih terlihat indahm apalagi pada sore hari. Anda dapat berfotoria di atas bebatuan besar, namun sebaiknya tidak bermain di bawah bendungan tersebut karena sewaktu-waktu Kali Progo dapat dilalui air bah (banjir lahar dingin), apabila di daerah hulu habis dilanda hujan deras.


ARUNG JERAM ANCOL SAMPAI KISIK
Anda juga dapat menikmati aliran sungai Progo ini dengan panorama pedesaan di sepanjang sungai dengan mengarungi jeram-jeram yang ada bersama operator arung jeram “KISIK RIVER CAMP” dimulai dari Bendungan Ancol sampai Kisik. Operator arung jeram sungai Progo ini merupakan satu-satunya di kabupaten Sleman, bila Anda berminat dapat cari informasinya di http://kisikrivercamp.blogspot.com/ atau di facebook http://www.facebook.com/kisik .

RUTE LOKASI
Dari pusat kota Yogyakarta dapat ditempuh sekitar 45 menit sampai ke lokasi, jika Anda berminat berkunjung ke obyek wisata Ancol Bligo, Anda dapat menempuh jalur Magelang – Muntilan – Ngluwar – Ancol Bligo atau Sleman – Tempel – Sendangrejo – Ancol Bligo atau Yogyakarta – Jombor – Balangan – Sendangrejo – Ancol Bligo atau Yogyakarta – Godean – Gedongan – Balangan – Sendangrejo – Ancol Bligo atau jalur lain yang Anda tahu. Selamat berwisata di obyek wisata Ancol Bligo.